EFEKANGKATAN KLEP PADA EFISIENSI MESIN === (edisi belajar) efisiensi mesin diukur dari seberapa efisien mesin mampu menahan panas, seberapa kemampuan mesin menghisap volume campuran udara-bahan bakar, seberapa efisien mesin mampu menggerakkan semua komponen dengan gesekan minimum, dan banyak nilai-nilai efisiensi kerja lainnya untuk peningkatan performa.
Jakarta - Halo, salam, saya pemilik Honda Karisma tahun 2001. Motor saya sudah ganti seher Kawasaki Blitz Joyz, karburator Keihin 26, kopling manual, CDI dual band busi ND Iridium dan knalpot racing tapi klep masih mau saya tanyakan adalah apakah benar kalo diameter klep diperbesar napas motor jadi panjang dan tarikan enteng? Rencananya mau ganti klep dengan Honda Sonic, atas jawabannya saya ucapkan terima Funzoel Email zoelzero2006 modifikasi, menaikkan kinerja motor bisa dilakukan dengan banyak hal, antara lain dengan bore up atau penggantian sektor perangkat pengapiannya juga prosentase performa motor bisa didongkrak sampai 80% di sektor bagian mekanik melakukan riset untuk bisa melakukan banyak hal salah satunya adalah penggantian klep standart ke yang lebih teknik klep motor Honda Sonic ukurannya cukup besar in24 dan outnya 28] dan batas idealnya masih dalam toleransi aman untuk diaplikasikan ke Honda intinya dengan penggantian klep lebih besar akan berimbas ke debit bahan bakar dan efeknya arus atau pasokan ke ruang bakar akan lebih ini harus diimbangi dengan penggantian per klepnya berikut noken as yang sesuai dengan perhitungan teknik penyesuaian, yang uraiannya pernah kita bahas nafas panjang dan pendeknya sebenarnya efeknya bukan dari sini tetapi erat dan ada hubungannya, spesifiknya ada pada setting mata gir sebagai penyambung atau penghubung dari saya semoga bermanfaat, terima kasih. ddn/ddn
Diameternyalebih besar lagi dari kepunyaan Honda Shogun atau Honda Sonic (31 dan 25,5 mm), sehingga tuner lebih leluasa dalam bereksperimen dengan piston bore-up ekstrem. Bicara klep mobil, masih ada pilihan seperti klep dari Toyota Camry yang memiliki diameter batang klep setali tiga uang dengan kebanyakan kepala silinder motor.
Motor Plus/Obhet Tips Cabut Pen Piston Yang Macet Akibat Kehabisan Oli. - Pin piston merupakan part kecil yang bertugas menyambungkan piston dan setang piston. Part ini biarpun kecil tapi perannya vital. Seperti part-part lain, kemungkinan terjadi kerusakan di part ini juga ada meskipun tergolong jarang. Seperti pernah diungkapkan Danu Andri Wibisono mekanik Duta Motor Sport, kerusakan pin piston bisa dideteksi saat lakukan servis besar. Baca Juga Enggak Sampai Rp 100 Ribu, Ini Harga Part Fast Moving Yamaha WR 155R "Kalau servis besar kan piston juga ikut dibongkar, kita harus cek pin pistonnya juga," ucap Wibi sapaan akrabnya, "Caranya bisa dengan dipegang dan pastikan pin tetap lurus dan presisi," tambahnya. Dok Ilustrasi pin piston "Kalau pin piston mulai bergelombang atau tidak rata ini bisa menimbulkan masalah," lanjut Wibi yang buka di Jl. Mayor Hasibuan Bekasi, Jawa Barat. Soalnya, kalau membiarkan pin piston bergelombang bisa bikin masalah baru dan malah makan biaya banyak. Baca Juga Biaya Servis Yamaha WR 155R di Tahun Pertama, Cuma Rp 300 Ribuan!
1klep input terbuka ( klep Out tertutup) dan udara plus bbm masuk keruang bakar dan tercampur secara homogen. 2 Proses kompresi terjadi dimana klep in tetutup kembali .. . lalu piston naik keatas dan akan "memampatkan campuran udara dan bbm" Kenapa harus di mampatkan? Ya biar ledakan hasil pembakaran ( detonasi) di lebih besar
Jangan Terjebak Lebar! Sudah banyak tukang bubut jago ganti klep 4-tak dengan ukuran payung lebar. Akibatnya banyak salah kaprah. Katanya, mau kencang kudu pakai payung klep lebar selebar-lebarnya. Padahal itu salah kaprah, Cuy! Contoh sederhananya seperti aliran air dalam slang. “Jika ukuran slang besar, air yang mengalir kurang deras. Sama seperti payung klep kegedean,” ujar Tomy Huang dari Bintang Racing Team alias BRT. Payung klep terlalu besar, tenaga atau torsi dihasilkan berkurang. Padahal, untuk membangun motor kencang, butuh aliran atau velocity gas bakar kencang juga. Pendapat senada, diakui Chandra Sopandi dari Master Tjendana. “Bikin 4-tak berlari, butuh harmonisasi cc mesin dengan diameter payung klep,” ungkap pria yang punya bengkel bubut di Jl. Pagarsih, No. 146, Bandung, Jawa Barat. Menurut pria lumayan ganteng dan sedang cari pasangan hidup ini, ada dua acuan. Pertama, merujuk Graham Bell, pengarang buku Four Stroke Performance Tuning Inggris. Pria yang sudah berkecimpung dalam riset selama 28 tahunan ini, membuat tabel besaran klep sesuai kapasitas silinder. Misal, di motor bore up 125 cc. Disarankan pakai klep in diameter 1,16 inci. Kalau dijadikan mm dikalikan 25,4. Maka hasil yang didapat 29,4 mm. Begitu juga klep buang yang disarankan pakai 1 inci atau 25,4 mm. Dengan pemakaian klep ini, power terjadi di rpm. Malah rpm bisa bertambah lagi menjadi rpm, jika diameter silinder lebih besar dari langkah over-square. Acuan kedua, lebih mudah buat dipakai. Menentukan diameter payung klep pakai rumus 0,5-0,6 dikalikan diameter piston. Itu buat klep masuk. Sedang klep buang sekitar 80-86 persen dari besar klep masuk. “Metode ini, juga didapat dari Graham Bell,” kata Tomy yang tak hanya jago bikin CDI programable, tapi juga jago bikin motor balap. Ambil contoh! Pakai diameter piston 65 mm, maka klep masuk ukuran 32,5 mm. Sedang klep buang atau ex berarti ukuran 27,6 mm. “Tapi tergantung dari mekanik itu sendiri. Biasanya jika hasil pembagian memiliki koma di belakang, maka bisa pakai ukuran klep setingkat di atas atau di bawah. Misal, 27,7 mm. Maka bisa pakai klep 27 atau 28 mm. Menurut Tomy lagi, menghitung dengan cara ini ada kompromi. Misal, kalau mau dapat torsi lebih cepat, bisa bagi diamater piston dengan perbandingan lebih kecil. Misal, 65 mm dikali 0,5. Bukan 0,6. “Ini semua berdasarkan pengalaman,” bilang Tomy. PENGARUH BATANG KLEP Memilih klep payung lebar memang susah. Banyak sih terapkan dari mobil. Tapi risiko yang ditanggung tidak sebanding. Batang klep kelewat besar punya bobot berat dan gesekan gede. “Lebih bagus pakai yang punya motor, batangnya kecil. Cari yang aftermarket,” anjur Suwarno Harjo Setio, produsen klep TK dan bos toko Polaris dari Kebon Jeruk III, No. 51, Kota, Jakarta Barat. Itu bikin Koh Setio membuat klep TK dengan berbagai tingkatan. “Seperti Jupiter-Z, klep in standar 23 mm. Variasinya dari 23 sampai 31 mm. Sedang klep buang standar 20 mm, penggantinya ada sampai 24 mm,” jelas bos Koh Setio yang bisa ditanya soal ukuran payung klep lewat 021 6248852.
Retardadalah kebalikannya. Yang perlu diperhatikan batasan memajukan noken as adalah 4 derajat saja. Kebanyakan mesin merespon lebih baik dengan sedikit advance. Seakan-akan mempercepat intake membuka dan menutup. Semakin cepat intake menutup maka menambah tekanan silinder sehingga respon mesin akan lebih bagus.
– Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa baroaktuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan. Sebelumnya hal ukuran klep/katup valve, kita memiliki logikan bahwa semakin besar klep, semakin besar pula volume udara yang dapat dihisap melalui port. Hubungan diameter klep dan performa Namun, ternyata banyaknya udara yang masuk, bukan hanya disumbangkan oleh ukuran klep, masih ada beberapa pertimbangan lainnya. Mari kita bahas bersama… 4 Klep vs 2 Klep Saat ini di pasar otomotif, terdapat teknologi dua katup melawan teknologi empat katup. Akan tetapi banyak kendaraan sudah mengaplikasikan head silinder dengan empat katup, baik karena peningkatan kinerja maupun keandalan. Karakteristik aliran udara 4 katup memiliki banyak kelebihan, dan akan dapat meningkatkan sistem apa pun yang diterapkan pada engine tersebut, bahkan pada kendaraan hibrida. Lalu akan timbul pertanyaan ” lebih banyak klep akan selalu lebih baik ?” Kelebihan head silinder ber-klep banyak Logikanya lebih banyak katup akan memberikan jalan yang lebiu luas untuk udara mengisi ruang bakar. Akan tetapi ada banyak hal yang harus dipertimbangkan yaitu Jaket air pendingin dan sudut klep. Sudut Klep Sudut klep untuk harian jauh berbeda dibandingkan dengan yang dikembangkan untuk balapan. Demi pertimbangak kekompakan sistem, OEM mungkin menggunakan sudut klep 25 derajat. Klep pada mesin balap, akan bergerak begitu dekat satu sama lain, sehingga hampir menabrak satu sama lain. Hal ini mengakibatkan memilih ukuran klep yang lebih besar menjadi sangat beresiko. Posisi dinamis dan jarak bebas dari katup yang lebih besar juga ikut berperan. Saat ingin mengupgrade performa dengan memperbesar klep, terkadang harus menguraangi 10 hingga 12 cfm dari ukuran maksimal klep, agar tidak kehilangan garis tengah camshaft ideal. Dan harus mengubah timing klep agar secara fisik sesuai dengan klep yang lebih besar. Port dan Saluran Masuk Throat Salah satu poin penting adalah bahwa ukuran klep, harus cocok dengan komponen lainnya. Menggunakan klep yang lebih besar, tidak selalu memberikan hasil yang positif. Perlu mengukur seating klep, saluran masuk, dan port agar bisa pas secara fisik di head cylinder. Aplikasi kepala silinder dengan oprekan minimum, biasanya ubahan lebih pada bagian port dengan tetap menggunakan klep standard, ketimbang aplikasi klep yang lebih besar. Bentuk port dan desain saluran masuk memainkan peran besar dalam menghasilkan tenaga. Mengoptimalkannya bisa lebih bermanfaat daripada meningkatkan ukuran katup di kepala silinder multi-katup. Terkadang ukuran klep buang exhust yang sedikit lebih kecil dapat memberikan tenaga yang lebih besar. Pengaruh perbaikan poerting terhadap performa Hal yang sama terjadi pada engine 4 klep, klep yang lebih besar in dan exh dibandingkan standarnya ternyata menghasilkan tenaga yang sama atau bahkan lebih kecil dibandingkan ukuran klep standar yang lebih kecil. Untuk kasus seperti ini dapat diartikan klep terlalu besar, sehingga tidak memberikan efek positif pada performa. Bahkan untuk aplikasi turbo, timing klep menjadi lebih penting daripada ukuran klep dalam menentukan seberapa banyak udara yang akan memasuki ruang bakar. Kesimpulannya Aplikasi 4 klep secara inheren memberikan efisiensi lebih baik daripada 2 klep. Dan perbaikan kualitas port, saluran masuk dan dudukan klep seating valve memiliki kontribusi lebih banyak untuk meningkatkan power ketimbang hanya menaplikasikan klep yang lebih lebar. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum warochmatullohi wa baroaktuh Artike terkait dengan klep Prinsip kerja klep pada engine/mesin 4 tak Keuntungan efisiensi volumetrik head multi klep Pengaruh suhu panas pada performa klep Akibat penumpukan karbon di klep terhadap performa Pengaruh aplikasi per klep ganda pada performa Klap pada pre-chamber cbr1000rr Pengaruh kinerja klep terhadap kinerja mesin Mencari ukuran maksimal klep in dan exh Memahami prinsip kerja variable valve Hubungan VVT dan emisi gas buang VVT Suzuki vs VVA Yamaha
Payungklep dengan diameter relatif besar, batang klep kecil, cenderung berpotensi menghasilkan flow lebih baik dibandingkan klep dengan diameter payung kecil dan batang klep lebar, disamping hal ini akan menghasilkan gesekan yang lebih besar pula dikarenakan berat massa material klep itu sendiri serta beban dinamis bagi spring valve.
Pada mesin motor 4 tak, ada sebuah mekanisme payung katup yang berfungsi untuk mengatur siklus masuk dan buang dari proses pembakaran. Komponen inilah yang nggak dimiliki motor 2 langkah. Ada beberapa jenis konfigurasi katup pada motor kebanyakan saat ini, SOHC Single Over Head Camshaft dan DOHC Double Over Head Camshaft. Keduanya punya kesamaan dalam penerapannya, yaitu celah klep atau katup antara batang klep dan rocker arm. Memangnya, celah antara batang klep dan rocker arm itu penting? Padahal semakin dekat jarak batang klep dan rocker arm bisa membuka jalur bensin dan udara makin besar. Dengan kata lain, angkatan klep juga jadi lebih tinggi. Apa iya? Di bawah ini saya akan jelaskan satu persatu mengapa perlu adanya celah klep. Panas Mesin Saat mesin dihidupkan maka mekanisme katup akan bergerak bergesekkan dan menjadi panas dari berbagai arah. Agar masing-masing klep bisa menutup sempurna pada semua kondisi temperatur, perlu adanya celah klep. Komponen yang terbuat dari besi pasti akan memuai, terlebih klep yang bersentuhan langsung dengan api ruang bakar. Jarak klep mengantisipasi agar batang klep nggak melar saat panas. Tanpa gap antara klep dan rocker arm atau pelatuk klep, kinerja mesin bakal terganggu. Klep nggak bisa menutup jalur udara dan bensin dengan sempurna, menyebabkan kompresi mesin bocor. Campuran udara dan bensin yang harusnya masuk malah berbalik ke arah karburator atau throttle body. Pentingnya Setel Celah Klep Pengukuran dengan feeler gauge Lama-kelamaan komponen gerak ini bakal aus, terutama pada bagian yang bersinggungan. Semakin besar keausan yang terjadi maka akan semakin besar pula celah katup yang diakibatkan sehingga perlu dilakukan penyetelan pada celah katup agar kinerja mesin tetap optimal. Tapi, jarak pada celah klep ini nggak boleh sekedar renggang, ataupun terlalu sempit juga. Sebab hal tersebut akan mempengaruhi keawetan dan performa mesin. Celah klep terlalu besar Gap yang makin besar bisa disebabkan karena keausan komponen mekanisme atau kesalahan saat penyetelan klep. Hal ini membuat batang klep seperti ditempa dengan baut setelan klep. Lama kelamaan batang klep bisa melebar njeber. Efek yang ditimbulkan Muncul suara berisik dengan frekuensi seirama raungan mesin. Ujung batang klep lebih cepat melebar. Mesin ngempos di RPM tinggi. Overlap kurang. Efek Durasi Overlap Noken As, Pengaruhi Karakter Mesin Atas – Bawah Celah klep terlalu kecil Hal seperti ini terjadi karena metode penyetelan yang salah, tanpa menggunakan feeler gauge perhitungan kira-kira. Dan bisa juga saat penyetelan ternyata posisi piston bukan pada TMA. Mengakibatkan perhitungan kurang presisi, pelatuk klep bukan pada posisi bebas Efek yang ditimbulkan Timing bukaan klep nggak bisa konsisten, terutama saat mesin panas. Lebih boros BBM, akibat timing yang berubah. Kerja mesin sedikit lebih berat. Putaran mesin kurang stabil saat stasioner idle. Potensi kompresi bocor saat mesin panas. Penyebab Motor Jadi Boros, Bisa Jadi Karena Ini!! Sekarang jadi ngerti kan, gimana efeknya celah klep ini. Oleh sebab itu, lakukan perawatan berkala. Dan lakukan penyetelan klep dengan prosedur yang benar.
Besaranpin piston dan panjangnya juga pengaruh, seandainya kita bisa memasang piston dengan pin lebih kecil, tentu lebih bagus. Modifikasi relief (coakan) pada permukaan piston untuk menerima lift klep tinggi harus didesain hati-hati dan presisi menjaga agar mesin tidak mudah jebol.
Efek Motor Setelah Di Korter – Untuk ulasan kali ini kami akan membahas apa efek motor setelah di korter. Yang pertama kita bahas terlebih dahulu apa pengertian korter mesin. Kata “Korter” berasal dari akar kata colter atau culter yang artinya ialah mata pisau atau roda yang tajam yang ditempelkan pada balok kayu atau bajak untuk memotong dan menggemburkan tanah. Sedangkan “Korter” yang dimaksud ialah suatu ubahan atau modifikasi pada silinder mesin dengan cara memperbesar volume silinder menggunakan pisau korter. Kenapa Harus Melakukan Korter Mesin?Efek Motor Setelah Di Korter Kenapa Harus Melakukan Korter Mesin? Ada dua alasan utama kenapa harus melakukan korter mesin. Yang pertama untuk memperbaiki dinding silinder yang tergores. Goresan yang terjadi pada dinding silinder sangat mempengaruhi performa mesin karena goresan tersebut menimbulkan celah antara dinding dengan piston, sehingga dapat menurunkan kompresi mesin. Dengan melakukan korter ringan pada dinding silinder, maka goresan itu dapat dihilangkan kemudian dihaluskan dan disamarkan dengan mesin poles. Alasan yang kedua yakni ingin memperbesar volume silinder mesin agar pembakaran semakin maksimal dan tenaga yang dihasilkan motor juga semakin besar. Korter mesin jenis kedua ini lebih kompleks dari pada yang pertama karena melibatkan kalkulasi mesin yang tepat agar karakter, mesin powerful yang diinginkan dapat tercapai. Dengan mengikis dinding silinder bagian dalam maka lubang silinder pun menjadi lebih lebar sehingga dapat memuat piston dengan diameter yang lebih besar pula. Karena ukuran silinder yang berubah tersebut, maka modifikasi korter ini juga sering disebut dengan oversize. Para mekanik mesin sepeda motor balap kerap mempraktekkan modifikasi korter mesin semacam ini. Efek Motor Setelah Di Korter Ternyata setelah blok silinder dikorter ada efek sampingnya buat mesin motor. Seperti diketahui setelah blok silinder dikorter diharuskan menggunakan piston yang ukurannya sedikit lebih besar dari standar. Biasanya pakai piston yang ukurannya lebih besar mulai dari 0,25 mm OS 25, 0,50 mm OS 50, 0,75 mm OS 75 hingga 1 mm OS 100. “Jadi seperti bore up tapi dengan ukuran piston yang tidak terlalu besar. Meskipun oversize pakai piston yang ukurannya enggak begitu besar, ternyata ada efek samping buat mesin motor. “Performa motor terutama torsi lebih besar setelah dikorter dan pakai piston oversize OS ini. Selain itu, kondisi blok silinder yang sebelumnya baret juga dapat membuat kompresi mesin motor bocor. Efek dari kompresi mesin motor bocor salah satunya membuat tarika motor jadi berat. Maklum, meskipun hanya sedikit, memperbesar ukuran piston tetap membuat kapasitas mesin membesar yang tentu akan mengubah kompresi mesin dan bisa meningkatkan tenaga mesin. Makanya setelah dikorter dan pakai piston oversize ini tarikan motor jadi lebih enak. setelah pakai piston oversize juga membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Namun enggak sampai boros-boros banget, hanya sedikit lebih boros saja. Demikianlah pembahasan mengenai Efek Motor Setelah Di Korter semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
bagaimanacaranya memodifikasi pompa air piston (pompa steam)supaya daya hisap bisa mencapai jarak 50m datar dan 3m turun ke dalam sumur maka pastikan tusen klep (foot valve) juga berukuran kecil maksimal 3/4 inch. budi wibowo Balas. Tanya pak apakah mesin sedot kecil gx 100 diganti dengan alkon yg besar ukuran 2″ bisa,,,ap ada efek
ryan/ Klep intake lebih besar dibanding klep exhaust - Mobil dengan sistem pembakaran dalam Internal Combustion Engine, ICE yang menggunakan piston terdapat klep atau katup valve sebagai pintu masuk dan keluarnya gas bakar. Klep akan membuka dan menutup mengikuti durasi noken as yang berputar. Rata-rata mobil sekarang sudah menganut 4 klep untuk satu silinder, yakni 2 klep masuk dan 2 klep buang. Eits, walau sekilas sama baik klep intake dan klep exhaust tapi ukurannya pasti berbeda. Ukuran diameter payung klep intake pasti mutlak lebih besar jika dibanding klep exhaust, ternyata hal ini memiliki alasan tertentu. Dok. GridOto Ilustrasi klep mesin Baca Juga Mengubah Durasi Noken As, Ternyata Begini Efeknya ke Mesin Mobil Saat ngobrol degan Apre, Kepala Mekanik bengkel spesialis AP Speed di Jl. Hankam Raya, Bekasi, dirinya menjelaskan bahwa pabrikan pasti membuat diameter payung klep intake lebih besar karena alasan efisiensi volumetrik yang dibutuhkan. "Saat proses isap dan klep intake terbuka maka dibutuhkan udara yang banyak untuk memenuhi silinder sebelum proses kompresi," buka Apre. "Volume udara yang diisap oleh gerakkan piston dari Titik Mati Atas TMA ke Titik Mati Bawah TMB lebih maksimal dengan ukuran diameter payung klep yang besar," tambahnya.
Mesindengan airflow terbatas (karburator kecil) kelihatan sangat menyukai profil yang agresif. Seakan-akan ini meningkatkan sinyal untuk mendapatkan pasokan melewati batasan venturi tersebut. Waktu klep menutup balik dengan cepat yang berarti memperpendek durasi klep in menutup akan menghasilkan tekanan silinder lebih dahsyat.
Efek Oversize Piston Motor – Dalam hal ini sedikit cerita dimana ada hal anek yang dialami, pada motor Honda Spacy FI, yang performanya justru malah drop setelah servis besar dan ganti piston. Padahal logikanya dengan piston yang lebih besar, mestinya tenaga justru terdongkrak naik. Dan ditambah lagi ruang bakar dan klep yang terlah dibersihkan, maka seharusnya motor tersebut jadi optimal performanya? Namun hal demikian tidak kuda besi tersebut malah semakin lemot. Dan tapinya lagi,, untunglah masalah itu kemudian hilang dengan sendirinya setelah kira-kira sebulan waktu berlalu sejak disservice besar motor tersebut. Dan hingga akhirnya, menyimpulkan bahwa pada awal-awal dilakukan penggantian seher sepertinya masih butuh penyesuaian antara seher dengan dinding silinder yang di korter. Ya di pikir-pikir waja sih,, secara pengerjaannya kan semi manual, hal ini tentu hasilnya pun tidak akan sebaik hasil produksi pabrikan. Di awal selepas motor tersebut ganti seher dan servis besar, akselerasi justru malah jadi lemot. Demikian juga dengan top speednya yang justru malah menurun. Barulah kemudian setelah sekira sebulan berlalu, akselerasi ngacir lagi seperti saat motor masih baru. Maksudnya baru service, bukan baru keluar dari pabrik,, hehehe, bohonglah kalau motor yang sudah berusia 5 tahun dibilang sama seperti baru keluar dari pabrik,, betul !!. Namun untuk hal ini top speednya tetap tidak kembali, menurut feeling sepertinya top speed motor tersebut sekarang cuma sampai kecepatan 80 km/jam atau lebih sedikit ketika motor di test di jalan raya beberapa waktu lalu, dan itu pun hanya feeling soalnya speedometer motor sudah rusak dan tidak diperbaiki hingga saat ini. Kami pun tidak berusah mencari tahu apa penyebab top speed kuda besi tersebut tidak mau kembali ke asal, entah karena pengerjaan servis besar tersebut yang kurang presisi atau karena hal lain. Namun ya beginilah karakternya, untuk hal demikian tidak pernah memusingkan perkara performa motor selama tidak parah-parah amat. Intinya yang penting performa motor masih relatif normal dan tidak mengganggu aktifitas sehari-hari. Lantas apa sih arti dari oversize tersebut serta efek apa saja yang di timbulkan? Simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Oversize PistonEfek Oversize Piston MotorMesin Jadi Ngelitik, Getar Dan Piston MacetGaransi Mesin HilangMesin Jadi Cepat PanasSering Ganti OliTimbul Getaran Berlebih Pada Motor Pengertian Oversize Piston Apabila kalian melakukan penggantian piston oversize karena motor yang sudah sering sakit-sakitan akibat los kompresi, namun di luar sana banyak juga riders yang melakukan hal ini atas tujuan lain yakni untuk meningkatkan performa motor. Seperti yang kalian tahu, di jaman sekarang ini motor bukanlah hanya sebagai sarana transportasi saja, namun juga sudah menjadi gaya hidup. Dan apalagi didukung dengan segala kemudahan fasilitas kredit, maka semakin berceceranlah jumlah motor di jalanan. Nah karena pergeseran gaya hidup itulah maka banyak terlahir komunitas motor dan kaum pehobi modifikasi motor, juga semakin marak peredaran aksesoris-aksesoris untuk mendukung penampilan si kuda besi tersebut. Bicara perkara modifikasi secara garis besar dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni modifikasi eksterior dan modifikasi interior. Modifikasi eksterior sudah jelas untuk mendongkrak penampilan. Dan sedangkan modifikasi interior alias korek mesin tujuannya lebih pada peningkatan performa, kecepatan dan tenaga si motor. Dan itu sah-sah saja bagi pehobi dalam rangka menyalurkan ide-ide kreatifnya, yang penting asal modif yang dilakukan tidak merusak faktor keamanan. Oversize dalam pengertian sederha ialah mengganti piston standar pabrikan dengan piston yang memiliki diameter yang lebih besar. Dan untuk di dunia modifikasi seperti yang disebutkan diatas tujuan oversize ialah untuk meningkatkan performa motor. Karena dengan ukuran piston yang lebih besar, maka tentu kapasitas mesin cc mesin pun menjadi lebih besar pula. Sehingga secara logika sederhana power motor pun akan semakin ningkat. Dan sementara dalam hal servis besar, mengganti pistin oversize ialah untuk mengembalikan performa seperti semula. Karena seiring bertambahnya usia motor, maka piston dan dinding silinder pun mengalami keausan yang berakibat pada menurunnya tingkat kompresi mesin. Ukuran oversize seher pada umumnya dikenal dengan angka-angka; 25, 50, 75 dan 100. Yang mana angka-angka tersebut ialah mewakili nol koma millimeter. 25 berarti 0,25 mm 50 berarti 0,5 mm 75 berarti 0,75 mm 100 berarti 1 mm Efek Oversize Piston Motor Adapun efek oversize piston motor diantaranya yaitu Mesin Jadi Ngelitik, Getar Dan Piston Macet Hal ini bisa terjadi jika proses oversize tidak dikerjakan dengan rapi. Misalnya saja pada dinding silinder tidak rata atau miring saat di korter yang akibatnya membuat gerak piston menjadi seret, terutama pada kondisi mesin panas. Garansi Mesin Hilang Ini berlaku jika motor masih dalam masa garansi, apa pun alasannya pabrikan tidak akan mau memberikan jaminan ketika komponen mesin sudah berubah dari standar pabrikan akibat dipaksakan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan yang lebih besar. Mesin Jadi Cepat Panas Ini masih berhubungan dengan poin pertama diatas, bila proses pengerjaan tidak benar-benar rapi dan presisi, maka akan timbul gesekan berlebih antara piston dan dinding silinder yang pada akhirnya menimbulkan panas berlebih. Sering Ganti Oli Akibat kerja mesin lebih berat dari yang seharusnya maka kualitas oli di dalam mesin pun jadi lebih cepat rusak. Dan untuk menjaga agar pelumasan tetap optimal, maka pastikan harus lebih sering mengganti oli mesin. Timbul Getaran Berlebih Pada Motor Masih berhubungan dengan friksi gesekan berlebih antara piston dan dinding silinder. Dengan adanya gesekan berlebih maka akan timbul pula vibrasi berlebih pada motor. Demikianlah pembahasan mengenai Efek Oversize Piston Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
gYg8X. 93w64svn0w.pages.dev/17793w64svn0w.pages.dev/21893w64svn0w.pages.dev/44093w64svn0w.pages.dev/3193w64svn0w.pages.dev/36493w64svn0w.pages.dev/9693w64svn0w.pages.dev/5593w64svn0w.pages.dev/271
efek piston besar klep kecil